Seputar Update Tentang Masyarakat

Narasi yang terjadi dibanyak belahan dunia ini masih perlu untuk di cari kebenarannya, bukan ditelan begitu saja. Sudah sejak beberapa bulan hingga saat ini, banyak yang berhenti dalam memberikan kabar tentang teman, keluarga dan saudara kita yang terbentang sejauh ego dan kegelapan hati yang berada didalam hati. Kenapa kita tidak saling menghangatkan dan berbagi cerita? Well... complicated, kenapa kita membahas hal ini? Karena banyak orang diluar sana yang masih kurang wawasan untuk sekedar memilih antara yang benar dan salah. Sekalipun nanti akan ada orang yang bersikeras menghentikan kita dalam meneruskan perjuangan dan memberikan sedikit arahan.. Aku tidak akan pernah berhenti, kenapa? Karena aku hanya akan kalah kalau aku sendiri berhenti, aku akan tetap menjadi pemenang apabila aku tetap berjuang, meskipun tidak memenangkan segalanya, minimal bisa menang dalam selalu bergerak. Sama halnya seperti yang guru kita sampaikan pada saat sekolah Smp, beliau adalah seorang guru komputer yang mengatakan bahwa kita semua berlari marathon, bukan juara satu yang perlu kita raih, karena garis Finish itu lah target kita, sekalipun dengan berjalan santai. 
Jadi membahas banyak topik, cuma hal itu perlu dilakukan karena banyak kesadaran yang kita lupakan, sejatinya atau kendati demikian, janganlah lupa seperti kacang yang lupa dengan kulitnya. Ada sekian hal yang sangat di sayangkan bahwasanya minim literasi dan tidak inginnya masyarakat kiat untuk belajar, minimal dalam mengetahui dasar pengetahuan yang ada. Sehingga mendatangkan kebingungan yang terjadi, dilain sisi agama dan sisi religius mereka hanya sekedar cukup tau materi di sekolah dasar. Sebagai orang yang masih terus mempelajari hal baru dan orang yang bisa mendapatkan ilmu dari manapun, tentu saja diriku masih sangat menyesali hal itu. Dilain sisi aku harus meningkatkan ilmu dan memberikan edukasi kepada mereka., namun dilain sisi mereka sangat menolak ilmu itu seakan mereka itu berpegangan kepada budaya yang sudah melekat kepada diri mereka sendiri. Karena kau jadi ingat dengan sebuah surat yang ada di Al qur'an bahwasanya orang-orang itu menolak kebenaran dan memegang teguh agama nenek moyang mereka, yang nenek moyang mereka saja belum tentu mengetahui mana itu yang benar. Jadi orang itu jangan menutup diri dari ilmu, kadang aku sering mendengarkan radio tentang para kyai atau pun pembicara yang sering memberikan ilmu dan berdakwah dengan candaan. Sehingga ada informasi yang kepotong setengah-setengah, dan itu sangatlah bagiku cara berdakwah yang kurang efisien. Kalau mau memberikan ilmu, maka perlu dicantumkan secara jelas, bahwasanya ini adalah hadist Nomer sekian dan hukumnya apa. Kalau kita tidak tahu bahwa hadist itu asli atau tidak, maka akan ada banyak orang yang mendalilkan sesuatu yang tidak tidak sesuai dengan hukum islam dan akhirnya keluar dari jalur.
Harapan kedepannya adalah bagaimana masyarakat kita bisa lebih terbuka dan bisa menerima saran ataupun kritik agar lebih baik. 

Komentar